Mungkin, memang kita perlu lebih banyak terjebak hujan , listrik tak menyala dan tak bisa mengakses internet, agar terlahir celoteh-celoteh random seperti ini .
Goresan ini teralun spontan , saat aku dan dia menanti pertandingan final piala dunia 2014, dengan kondisi yang sudah terpaparkan diatas. Saling sahut ucapan, tanpa berpikir panjang, tanpa logika bebal untuk menimbang pilihan kata.
Entah mengapa , mendadak ingin menuliskan di blog ini , mungkin sekedar mengingatkan diri sendiri bahwa puisi random ini belum selesai, dan semoga masih terus diberi hari-hari untuk bisa membuat yang lebih baik.
Kuberjalan di tengah rintik hujan,
Melangkah perlahan, membawa rindu yang tak tertahan.
Apalah artiku pada sang mantan
Tapi semua bukan tentang kenangan
Aku tidak paham atas apa, semua yang kamu inginkan
Mungkin ini hanya tentang penerimaan akan keadaan
Biarlah semuanya berjalan seperti tetesan hujan yang jatuh dari ketinggian
Tanpa asa, tanpa pengharapan pun ketakutan
Cukup, aku bosan dengan penderitaan
Karenanya, mari kita bergandengan menuju kebahagiaan
Disaat ku menanti masa depan
Cukup random ya? yang berikutnya lebih aneh lagi sih ,
Gelap dan rintik hujan diluar sana
Kubersandar di sisi jendela
Mengingat kenangan disaat kita bersama
Dan pelukan, serta cerita
Saat pertama kali melihatmu di sebuah acara ,
Senyum manismu membuatku terpana
Aku tak tahu siapa namamu dan kenapa kamu.
Mungkinkah aku sedang jatuh cinta?
Tapi aku ragu , atas pikiranku.
Kemudian, listrik menyala dan kembali kita asik dengan dunia maya ..
Langganan:
Postingan (Atom)